Kelompok Informasi Masyarakat SUKA WARTA Desa Sukoreno Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan

Selasa, 10 Mei 2011

System of Rice Intensification ( SRI )


Sistem Keamatan/Intensifikasi Padi (System of Rice Intensification, SRI) bermula dengan satu falsafah dimana tumbuhan perlu diberi keadaan yang sesuai dan selesa untuk pertumbuhannya. Keadaan ini akan membolehkan tumbuhan tersebut mengeluarkan potensinya yang sebenar. Namun, apa yang berlaku hari ini ialah, kita telah menjadikan tumbuhan terutama sekali tanaman padi mengurangkan potensi semulajadinya. SRI diperkenalkan bagi mengubah kaedah penanaman padi tradisi bagi memberi ruang yang luas untuk tanaman padi memberikan pulangan hasil yang tinggi.

Hasil yang tinggi tidak mustahil melalui SRI. Apa yang perlu dilakukan oleh petani ialah penyediaan dan pengurusan tanah sawah, menanam anak padi yang muda, mengawal dan memantau paras air, kualiti tanah itu sendiri dan varieti padi yang ditanam sama ada sesuai atau tidak dengan kaedah ini.

Kaedah SRI tidak memerlukan sebarang input pertanian seperti baja dan racun yang dibeli oleh petani. Peningkatan hasil boleh menjadi lebih baik berbanding dengan tanaman padi yang bergantung kepada baja dan racun kimia kerana padi SRI mempunyai struktur yang berbeza dengan lebih banyak anak (tillers) dan sistem akar yang lebih besar untuk membantu penyerapan nutrien dari tanah.

Tanaman padi SRI juga mempunyai lebih banyak biji padi bagi setiap tangkai (panicle). Perkara ini tidak mustahil kerana kaedah SRI membantu tanaman padi menghasilkan lebih banyak anak berbanding kaedah konvensional.


Seperti yang dinyatakan sebelum ini, SRI dapat membantu tanaman padi menunjukkan potensi sebenarnya. Walaubagaimanapun potensi ini telah terpendam kerana amalan penanaman padi konvensional yang digunapakai sejak turun temurun. Kaedah SRI menjadikan asas tanaman padi sebagai panduan dimana idea asal SRI ini digariskan.

·                     Petani perlu terlebih dahulu memahami idea ini. Kemudian mereka perlu memilih dan menilai amalan tanaman sebelum ini yang akan memberi kebaikan kepada keadaan mereka. Setiap petani adalah saintis dan penyelidik.
·                     SRI mengubah struktur tanaman padi – kepadatan dan bilangan anak dan akar – dengan mengubah amalan biasa yang digunakan bagi menguruskan tanah, air dan tanaman bagi menjadikan hasil yang lebih produktif.
·                     Untuk tanaman padi menjadi lebih produktif, beberapa kriteria yang diperlukan ialah;
-  lebih banyak anak (tillers),
-  lebih banyak tangkai (panicles) yang keluar dari batang,
-  lebih banyak padi daripada tangkai, dan
-  padi yang lebih berat dan berisi

Jika tanaman padi dijarakkan dengan jarak yang optimum di atara satu sama lain, tanaman tersebut akan mempunyai lebih ruang untuk pertumbuhan. Tanaman akan memperolehi cahaya dan udara yang lebih untuk mengeluarkan batang dan pucuk. Lebih banyak batang yang subur, lebih banyak padi akan dihasilkan. Selain itu, ruang yang besar akan menggalakkan pertumbuhan akar yang lebih banyak dan kuat untuk menyerap lebih banyak nutrien dari tanah.

·    Walaupun agak mengejutkan, sebenarnya ada peluang untuk mendapatkan lebih hasil padi dengan menanam kurang pokok dan meletakkan mereka dalam jarak yang sesuai, supaya tanaman padi lebih sihat dan subur. "Kurang" boleh menjadi "lebih" kelihatan mustahil seperti kata pepatah Melayu "secupak tidak akan jadi segantang", tetapi melalui SRI perkara ini tidak mustahil.
·      Untuk tumbuhan hidup dengan subur di atas tanah, sistem akar yang sihat diperlukan di bawah tanah. SRI membantu tumbuhan mempunyai sistem akar yang besar di bawah tanah dan pertumbuhan batang (tillers) yang lebih banyak di atas tanah.
·       Menanam padi secara rapat dan padat membazirkan benih. Individu tanaman akan menjadi lebih kecil dan kurang produktif. Menanam anak benih yang matang/tua pula akan mengurangkan potensi.
·     Dengan teknik SRI, petani dapat melihat perubahan ketara dan dengan mudahnya memperolehi 50 batang (tillers) daripada satu anak pokok, dan ada juga petani yang menggunakan kaedah ini mendapat 100 batang dari satu anak pokok.
·      Petani berpeluang untuk mendapat sehingga 200 biji padi bagi setiap batang yang mengeluarkan tangkai. Ada juga petani yang mendapat sehingga 400 biji padi.

Ini menunjukkan SRI bukannya satu keajaiban. Apa yang dibuktikan oleh sistem ini ialah pengurusan tanaman, tanah dan air yang baik yang membolehkan tumbuhan hidup subur dan mengeluarkan potensinya untuk menghasilkan produktivitis yang tinggi.

Rabu, 02 Maret 2011

Membangun Perekonomian melalui Perkuatan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)

PertumbuPerekonimian Program Jamkrida
Potensi UMKM di wilayah Jatim mencapai 4,2 juta unit dengan kontribusi pada perekonomian Jatim mencapai 52,99* atau Rp 329,4 triliun terhadap PDRD. Berdasarkan kontribusi ini, Pemprov Jatim dinilai layak untuk memberikan berbagai program bantuan dan fasilitasi guna membantu UMKM.

Gubernur Jatim juga mengatakan, saal ini Pemprov Jatim berkonsentrasi pada pe-laksanaan tujuh program prioritas pembangunan. ProKran program itu di antaranya adalah penurunan kemiskinan dan pengangguran, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, rrvitaiaaa pertanian, pembangunan infrastruktur dasar, dan peningkatan pelayanan publik.
(sumber  www.ukmindonesiasukses.blogspot.com)

Selasa, 01 Maret 2011

Berkomputer secara Sehat

                Teknologi Informasi pada dekade ini berkembang sangat pesat. Perubahan teknologi berubah dalam hitungan bulan. Hal yang ini membuat pola hidup dan pola kerja masyarakat yang dulunya sedikit dengan sentuhan IT sekarang berubah penuh dengan IT dalam hal ini Komputer.
                Perubahan pola hidup berdampak pada perubahan tingkat kesehatan. Beberapa keluhan yang sebelumnya tidak muncul menjadi tampak di permukaan. Misalnya gangguan pada punggung, gangguan pengelihatan, perubahan watak menjadi individualis, dan sebagainya.
                Dampak tersebut dapat ditekan minimal apabila pola penggunaan alat IT (komputer) diatur sedemikian rupa. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar penggunaan teknologi IT tidak berdampak buruk pada kesehatan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
  • ·         Berikan penerangan secukupnya saat menggunakan komputer.
  • ·         Tempat duduk/kursi  hendaknya nyaman dan beralaskan busa (empuk)
  • ·         Posisikan peralatan secara ergonomis.
  • ·         Atur pekerjaan pada komputer secara berselang dengan ada jeda 20 detik setiap 20 menit.
  • ·         Tempatkan komputer ditempat yang lega dan terbuka.
  • ·         Setiap 2 jam berhenti untuk mengistirahatkan mata dan menggerakkan anggota badan.

Hal di atas adalah beberapa tips agar penggunaan teknologi Informasi tidak menyebabkan kerentanan kesehatan.


(diambil dari berbagai sumber)

Selasa, 22 Februari 2011

KIM (Kelompok Informasi Masyarakat) sebagai  pendukung akselerasi terwujudnya

 E-Gov Kab. Pasuruan.

KIM (Kelompok Informasi Masyarakat) merupakan satu wadah yang pembentukannya dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Sebagai suatu wadah yang bersifat “Bottom Up”  KIM dapat berperan sebagai patner kerja pemerintah dalam penyebaran luasan informasi pembangunan.

                Peran  KIM  pada perjalanannya ternyata dapat lebih ditingkatkan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam hal ini Kab. Pasuruan khususnya pada e-Government.  E-Government merupakan usaha pemerintah untuk meningkatkan layanan secara cepat dan transparan kepada masyarakat, dalam hal ini Kab. Pasuruan. E-Gov Kab. Pasuruan ke depan akan  memberikan berbagai layanan kepada masyarakat semacam e-KTP, e-Voting, Digital Library, dan berbagai layanan online untuk masyarakat.

              Disini peran KIM sebagai garda depan penyebarluasan informasi. Dengan adanya KIM maka dapat raih beberapa hal yaitu :
a.   Penyebarluasan informasi yang lebih cepat dan tepat. Karena KIM berdiri atas inisiatif masyarakat sendiri.
b.   Menjadi pintu pelayanan buat masyarakat karena kapabilitas mengakses berb agai sumber informasi.
c. Masukan tentang berbagai kebijakan layanan online yang diberikan oleh Pemda. Kab. Pasuruan, sehingga  kebijakan pembangunan dapat lebih tepat sasaran.

Berbagai peran itu merupakan hal yang wajar diraih bila KIM sebagai lembaga masyarakat dapat memposisikan diri di kancah pembangunan informasi. Tantangan akan selalu ada, tetapi hendaknya tantangan yang ada dapat dihadapi dengan cara modern juga sebagai mana informasi yang merupakan jantung pembangunan masyarakat modern. Kuasai informasi maka dunia akan dalam genggaman.


                                                Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika
                                                               Kabupaten Pasuruan



                                                       
                                                        H.M. SOEHARTO, SH, M.Si